Kunyit Jadi Obat Tidur Alami
Tidur nyenyak adalah proses kompleks, tetapi diperlukan tubuh. Namun, banyak orang berjuang untuk mendapatkan tidur nyenyak. The Sleep Foundation memperkirakan 10 hingga 30 persen orang dewasa berjuang melawan insomnia.
Menurut rtikel dari Kilin Cleveland, insomnia dapat disebabkan beberapa hal, seperti penyakit fisik atau mental, pengaturan hidup atau tidur, riwayat keluarga, kerja terjadwal, atau pola makan dan kebiasaan olahraga. Hal itu menyebabkan beberapa orang menggunakan pil tidur untuk membuat terlelap sepanjang malam, atau kafein berlebih untuk membuatnya berenergi sepanjang hari.
Dilansir Womens Running pada Ahad (23/5), sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mungkin telah menemukan obat yang lebih alami membantu orang menemukan jalan keluar mengatasi insomnia. Studi secara acak melihat bagaimana rempah-rempah kunyit, bila digunakan dalam suplemen, dapat membantu orang tidur lebih nyenyak.
Semua subjek penelitian memiliki gangguan tidur ringan hingga sedang, yang berhubungan dengan kecemasan. Setelah enam minggu mengonsumsi suplemen setiap malam, kelompok “kunyit” menunjukkan peningkatan dalam beberapa parameter kualitas tidur, termasuk waktu yang dihabiskan di tempat tidur, kemudahan tidur, kualitas tidur secara keseluruhan, latensi tidur, dan durasi tidur.
Studi baru itu didasarkan pada penelitian sebelumnya tentang kunyit dan tidur. Studi yang diterbitkan musim panas lalu, juga menemukan bahwa ekstrak kunyit meningkatkan kualitas tidur, setelah 28 hari pada orang dengan masalah tidur, yang dilaporkan sendiri. Makalah lain, yang diterbitkan pada 2017, menemukan bahwa suplemen kunyit selama seminggu meningkatkan kualitas tidur pada penderita diabetes, yaitu kelompok yang sering melaporkan mengalami gangguan tidur.
Meskipun setiap penelitian relatif kecil (dengan 50-70 orang per kelompok penelitian), hasilnya masih menggembirakan. Agar kunyit menjadi suplemen tidur yang diakui, dosis pastinya perlu ditentukan di masa depan, karen itu butuh studi yang lebih besar. Namun untuk saat ini, bumbu dapur itu aman digunakan dalam makanan, dan menjadi bahan pokok dalam beberapa jenis masakan.
sumber: republika.co.id