Data Amerika: Fakta Angka Menarik Seputar Perkopian di Indonesia Capai Triliunan
Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, memiliki potensi luar biasa di industri kopi. Dengan nilai pasar mencapai 2,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp32,5 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS) dan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 10 persen, sektor kopi di Indonesia terus berkembang, baik di pasar domestik maupun internasional. Namun, seiring pertumbuhan tersebut, pelaku industri juga dihadapkan pada tantangan keberlanjutan, termasuk pengelolaan limbah dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan.
CEO Fore Coffee Vico Lomar mengatakan, keberlanjutan menjadi salah satu prioritas utama dalam pengembangan bisnis kopi. Potensi pasar kopi Indonesia sangat besar, tetapi pertumbuhan ini harus diiringi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kami percaya bahwa inovasi ramah lingkungan adalah kunci keberhasilan industri di masa depan,” ujarnya dalam keterangan, Senin (9/12/2024
Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, Fore Coffee memelopori penggunaan kemasan berbahan Polypropylene (PP) dengan kode angka 5, yang aman untuk makanan dan minuman serta dapat didaur ulang. Hingga saat ini, Fore Coffee telah mendaur ulang 8.800 kilogram plastik bekas gelas kopi menjadi furnitur yang digunakan di gerai-gerainya.
“Kami ingin menunjukkan industri kopi dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan gelas kopi reusable, kami berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik sekali pakai yang biasanya dihasilkan oleh industri ini,” jelas Vico.
photo
Warga menunjukkan jari bernoda tinta dan segelas minuman setelah mencoblos dalam Pilkada 2024 di salah satu gerai minuman kopi di Jakarta, Rabu (27/11/2024). Sejumlah pelaku usaha kedai makanan dan minuman di Jakarta memberikan diskon harga khusus bagi para pelanggannya yang menunjukkan jari bernoda tinta tanda telah menggunakan hak suaranya sebagai upaya berkontribusi meningkatkan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024. – (ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi)
Selain itu, Fore Coffee juga mendorong konsumennya untuk mendukung inisiatif keberlanjutan dengan menyediakan opsi untuk menggunakan gelas kopi yang dapat digunakan ulang (reusable coffee cups), baik dengan membawa gelas sendiri maupun membeli dari gerai Fore Coffee.
Data dari United States Department of Agriculture (USDA) menunjukkan, konsumsi kopi di Indonesia pada 2024/2025 diperkirakan meningkat menjadi 4,8 juta kantong (setara dengan 288 ribu ton), didorong oleh stabilitas ekonomi dan pertumbuhan sektor makanan dan minuman. Namun, konsumsi kopi per kapita Indonesia masih rendah, hanya 1 kilogram per tahun, dibandingkan negara-negara lain seperti Finlandia (12 kilogram) dan Amerika Serikat (5 kilogram).
photo
Proses Penjemuran Kopi di Green House Kopi Merapi. – (Sabicha Ulinnuha)
“Angka konsumsi yang rendah ini menunjukkan peluang besar bagi industri kopi untuk terus bertumbuh, khususnya dalam meningkatkan konsumsi domestik,” kata Vico.
Fore Coffee juga tak hanya berfokus pada ekspansi bisnis, tetapi juga memberdayakan petani kopi lokal melalui program pelatihan bertani ramah lingkungan dan pemasaran. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi para petani.
“Keberlanjutan adalah investasi jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun bagi masyarakat. Dengan inovasi seperti kemasan ramah lingkungan dan pemberdayaan petani, kami yakin bahwa industri kopi Indonesia dapat tumbuh secara berkelanjutan,” tambah Vico.
Kopi Majalengka
Kopi Majalengka memiliki kualitas yang tak kalah dengan kopi dari daerah lainnya. Untuk itu, Pemkab Majalengka terus mendorong agar hasil perkebunan itu berkembang menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka.
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menyebutkan, produksi kopi di Kabupaten Majalengka saat ini di kisaran 60 – 70 ton per tahun.
‘’Kami memprioritaskan pengembangan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan dari Majalengka,’’ ujar Dedi, Sabtu (7/12/2024).
Dukungan yang diberikan Pemkab Majalengka itu di antaranya melalui pemberian benih kopi berkualitas kepada para petani. Bantuan yang didistribusikan sejak 2023 – 2024 itu merupakan hasil kolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat.
photo
Petani kopi memilah biji kopi puntang jenis arabika di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Masyarakat peduli alam puntang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) membudidayakan tanaman kopi sebagai sumber utama penghasilan warga di sekitar Gunung Puntang. Pengembangan usaha tersebut dilakukan dengan melakukan pelatihan dasar budidaya kopi organik bagi petani, pelatihan barista, pengembangan kawasan menjadi eduwisata kopi puntang dibawah binaan PT Pertamina Hulu Energi. Produk kopi puntang tersebut berhasil didistribusikan kesejumlah daerah di Indonesia hingga menembus pasar internasional seperti ke wilayah Eropa. – (Republika/Thoudy Badai)
Dedi menyebutkan, bantuan benih kopi berkualitas tersebut didistribusikan kepada para petani di sejumlah wilayah yang memang berpotensi untuk pengembangan kopi. Di antaranya, Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, dan Argapura.
Keempat kecamatan itu memiliki kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung pertumbuhan kopi.
Tak hanya sekedar memberi bantuan benih, Pemkab Majalengka melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) juga memberikan pendampingan kepada petani yang mendapat bantuan benih kopi.
Pemkab Majalengka juga telah menyediakan berbagai peralatan industri rumahan untuk pengolahan biji kopi. Peralatan itu diberikan kepada kelompok tani yang mengelola hasil panen kopi.
‘’Semoga dukungan dari pemerintah daerah bisa membuat produksi kopi Majalengka semakin berkembang,’’ kata Dedi.
Edukasi petani kopi
photo
Coffee Masterclass ajarkan cara membuat kopi susu dengan resep-resep terbaik. – (Dok Nespresso)
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memberikan edukasi kepada para petani kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, sebagai wujud komitmen dalam mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK), khususnya di sektor pertanian.
“Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani tentang teknik pemupukan yang efektif guna optimalisasi hasil panen,” kata Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria dihubungi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut salah satu bentuk komitmen untuk mendukung petani kopi, agar mampu menghasilkan produksi berkualitas tinggi dan menjaga keberlanjutan pertanian.
Kegiatan tersebut mengangkat tema Lima Tepat (5T) Pemupukan, yakni: Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Cara, dan Tepat Tempat.
“Kami ingin memastikan bahwa petani kopi di Bener Meriah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam teknik pemupukan,” kata Satria.
photo
Barista membuat minuman kopi. – (Republika/Wihdan Hidayat)
Menurut dia, pelatihan tersebut merupakan kelanjutan dari program pembibitan bibit kopi yang telah dilaksanakan tahun 2023 lalu. Pelatihan 5T Pemupukan ini dilakukan secara teori dan praktik langsung di kebun kopi atau lahan petani kopi.
“Kami berharap pelatihan yang berkelanjutan seperti ini dapat memberikan manfaat nyata bagi petani, sehingga mereka tidak hanya mampu meningkatkan hasil panen tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Aceh,” katanya.
Petani kopi di Bener Meriah Tgk Rasidan Syah menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut atas terselenggara pelatihan 5T Pemupukan ini.
Ia mengatakan lewat pelatihan tersebut lebih memahami cara pemupukan dan penggunaan pupuk yang tepat.
sumber: republika.co.id