Berapa Sih Harga Tanah Jarang Harta Karun RI yang Jadi Rebutan Dunia?
Logam tanah jarang alias rare earth menjadi salah satu komoditas yang dicap harta karun di Indonesia. Sumber daya yang satu ini pun mulai banyak diincar banyak negara.
Lalu seberapa berharga rare earth sampai dicap sebagai harta karun?
Menurut Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto secara ekonomi sebenarnya harga rare earth tak terlalu mahal. Dia juga menduga teknologi untuk mengekstraksi rare earth pun tak butuh biaya besar. Hanya saja menurutnya, saat ini rare earth sedang banyak dibutuhkan dan dicari banyak orang.
“Sebenarnya harganya sih nggak hebat-hebat amat, cuma memang ini akan selalu dibutuhkan. Dugaan saya teknologinya juga nggak mahal kelihatannya gitu. Karena produknya juga nggak mahal,” ungkap Achmad dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (11/4/2022).
Achmad menyatakan produk rare earth paling mahal mungkin hanya berkisar di antara US$ 6.000 per ton. Bila dirupiahkan jumlahnya hanya sekitar Rp 86,1 juta dalam kurs Rp 14.350.
Menurutnya, logam tanah jarang memiliki elemen strategis yang sangat tinggi dan sangat dibutuhkan di dunia. Sedangkan ketersediaannya tidak banyak.
“Logam tanah jarang ini memang memiliki elemen strategis yang sangat tinggi, sangat dibutuhkan oleh seluruh dunia, ketersediaan tidak banyak, dan pemilik teknologinya juga tidak banyak,” jelas Achmad.
PT Timah sendiri sedang mencari teknologi untuk mengelola rare earth dari mineral monasit. Mineral tersebut banyak ditemukan di tambang timah. Untuk menemukan monasitnya saja sangat sulit, dari satu ton biji timah tak sampai 1% kandungan monasitnya.
Selepas monasit perlu ada teknologi untuk melakukan ekstraksi terhadap kandungan rare earth-nya.
Sementara itu, dilansir dari Reuters, harga rare earth di China sedang bergejolak tinggi-tingginya yakni di level ratusan ribu dolar per ton. Harga tanah jarang telah melonjak sejak paruh kedua tahun 2021 di tengah kekhawatiran ketidakpastian pasokan dari Myanmar.
Harga rare earth paduan praseodymium-neodymium China berada di level US$ 218.395 per ton di awal Maret. Artinya, bila dirupiahkan mencapai Rp 3,13 miliar. Material itu digunakan untuk membuat magnet super kuat untuk motor kendaraan listrik.
Baca artikel detikfinance, “Berapa Sih Harga Tanah Jarang Harta Karun RI yang Jadi Rebutan Dunia?” selengkapnya
sumber: finance.detik.com