Borneo Alumina Diresmikan Jokowi Besok, Smelter Bauksit Senilai Rp25,6 triliun
PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) bakal melakukan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I, yang menandakan awal dari proses penghubungan rantai pasok mineral bijih bauksit dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum.
Injeksi bauksit perdana SGAR rencananya dilakukan besok Selasa (24/9/2024). Proses tersebut akan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Untuk diketahui, proyek SGAR merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh BAI, perusahaan gabungan antara PT Inalum (60%) dan PT Antam Tbk. (40%).
SGAR Fase 1 dibangun di atas lahan seluas 247 hektare. Pabrik peleburan ini akan menyerap sekitar 3,3 juta ton bauksit dengan menghasilkan 1 juta ton alumina per tahun.
Untuk SGAR Fase I, konsorsium menggelontorkan belanja modal (capex) sebesar US941 juta atau Rp14,29 triliun. Proyek SGAR direncanakan akan terbagi ke dalam 2 fase dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 1,7 miliar atau Rp25,6 triliun.
Smelter Alumina tersebut selain berperan sebagai rantai pasok, juga menyerap tenaga kerja hingga 881 orang.
SGAR akan menghasilkan produk alumina yang akan dikirimkan sebagai bahan baku smelter aluminium untuk PT Inalum di Sumatera Utara. Inalum kemudian akan memproses alumina tersebut menjadi alumunium.
Kebutuhan alumina Inalum saat ini sebesar 600.000 ton per tahun dan sisanya akan digunakan untuk kebutuhan domestik lainnya maupun ekspor.
Injeksi mineral bijih bauksit merupakan rangkaian pertama dalam proses produksi alumina dengan target produksi alumina pertama yang direncanakan pada November 2024.
Kemudian proses uji coba (commissioning) dikerjakan secara bertahap dengan kenaikan produksi bertahap atau ramp up production hingga Desember 2024.
Untuk produksi penuh, rencananya baru akan terealisasi pada kuartal I/2025, dengan target commercial operation date (COD) atau operasi komersial pada akhir Februari 2025.
sumber: bisnis.com