Gua Jenis Kapur Ditemukan di Dusun Sidowayah Lamongan, Begini Penjelasan DLH
Sebuah gua ditemukan di Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.
Gua tersebut ditemukan dua warga bernama Sudarsono dan Sutaji saat menggali tanah membuat sumur di halaman rumah milik warga dusun setempat bernama Supranoto pada Selasa (24/9).
Salah satu penggali sumur yaitu Sudarsono menyebut tepat di kedalaman enam meter terdapat beberapa lorong yang salah satunya dihinggapi ribuan kelelawar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan Andhy Kurniawan mengatakan gua tersebut terindikasi jenis karst atau kapur.
Namun, untuk memastikannya masih perlu didukung dengan studi penelitian geolistrik.
“Memang peninjauan awal yang kami lakukan belum menyediakan SDM peneliti secara pasti. Namun, berdasarkan studi secara makro sangat memungkinkan mengarah ke dugaan struktur geologi goa jenis karst atau kapur,” ujar Andhy.
Menurutnya, dugaan tersebut didukung adanya struktur batuan berasal dari batu kapur atau gamping. Kemudian banyaknya aktivitas kelelawar di sekitar, termasuk adanya struktur geologi stalaktit dan stalagmit yang diketahui berdasarkan foto diambil warga setempat.
“Meskipun indikasi awal memperkuat ke dugaan struktur geologi gua jenis karst, tetap perlu dukung dengan hasil studi geolistrik dan memerlukan kolaborasi bersama antara Badan Geologi, pemerintah provinsi, dan lainnya. Sebab, di Kabupaten Lamongan tidak ada OPD yang menangani temuan ini,” jelas Andhy.
Namun, dari kacamata lingkungan hidup, jika memang nantinya hasil dari penelitian atau studi geolistrik menyatakan goa tersebut berjenis karst maka Pemkab Lamongan harus melakukan upaya perlindungan kawasan tersebut.
Adanya goa karst berfungsi untuk melindungi Cadangan Air Tanah (CAT) di bawahnya.
Andhy menambahkan di lokasi tersebut juga terdapat terowongan sejenis dengan jarak yang berdekatan kurang lebih 100 meter yang pernah ditemukan warga setempat 20 tahun yang lalu.
“Temuan terdahulu sudah terdapat undakan tangga untuk masuk ke terowongan itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan Siti Rubikah menuturkan bahwa temuan tersebut masih jauh untuk bisa dikatakan sebagai destinasi wisata di Lamongan.
“Untuk menjadi destinasi wisata ni masih sangat jauh ya, pertama belum ada kepastian (baru temuan dan dugaan). Selain itu kami juga nantinya memerlukan kepastian di bidang keselamatan dan keamanan,” tuturnya.
Sumber: (antara?