Kenangan Heritage, Ngopi Sekaligus Belajar Ragam dan Budaya Kopi Indonesia
Kebiasaan minum kopi kini bukan sekadar duduk di kafe sambil bekerja atau ngobrol bareng teman. Ngopi juga bisa menjadi jalan untuk membuka wawasan tentang kopi itu sendiri. Di Kenangan Heritage, pengunjung bisa belajar tentang beragam kopi Indonesia dan bagaimana mengolahnya.
Chief Executive Officer (CEO) and Co-Founder Kenangan Brands, Edward Tirtanata mengatakan, Kenangan Heritage merupakan konsep baru dalam menikmati kopi di gerai premium. “Kami tak ingin menjadi kedai kopi yang begitu-begitu saja,” kata Edward saat peluncuran Kenangan Heritage di Senayan City pada Jumat, 26 November 2021.
Di Kenangan Heritage, pengunjung tak sekadar menikmati kopi dalam suasana yang nyaman, namun juga dapat mengeksplorasi kopi dan teh lewat tiga section yang tersedia di sana. Tiga kelompok area itu adalah The Purist, The Mixologist, dan Mini Roastery. Bagi yang ingin menjelajah cita rasa teh, ada pula bagian The Craft Tea dan The Patisserie yang menyajikan kudapan berupa pastry.
© Disediakan oleh Tempo.coKenangan Heritage/Instagram -@kenanganheritage.id
Head of Coffee Kopi Kenangan, Mikael Jasin menjelaskan The Purist merupakan bagian live experience-bar yang menyajikan lebih dari sepuluh jenis biji kopi Indonesia grade satu dengan manual brew method. Di antaranya V60, Siphon, Cold Drip, dan Chemex. Adapun jenis kopi yang bisa dipilih, yakni Malabar, Aceh, Solok, Bumi Banjarnegara, Flores, dan daerah lainnya. “Kami menawarkan kopi yang baru dipanen supaya fresh,” ujarnya.
Di The Mixologist, pengunjung dapat mencoba berbagai racikan minuman unik, seperti Guatemala Patenggang, Amaze Jaka Tarub, dan The Van Der Man. Menurut Mikael, Cold Brew Guatemala Patenggang merupakan salah satu minuman primadona. Minuman ini terdiri atas kopi cold brew, sirup, dan susu gandum rasa stroberi. Cita rasa stroberi berpadu dengan kopi dan menciptakan sensasi yang menyegarkan.
© Disediakan oleh Tempo.coHead of Coffee Kopi Kenangan, Mikael Jasin sedang membuat Guatemala Patenggang di The Mixologist Section, Kenangan Heritage, Senayan City, Jakarta. TEMPO | Rini K
Sementara di Mini Roastery, pengunjung dapat mengetahui aneka jenis kopi Indonesia dalam bentuk green bean atau biji kopi hijau yang masih mentah. Di sini, mereka dapat me-roasting biji kopi tersebut dengan menggunakan alat khusus. Head Quality
Control Kopi Kenangan, Yanuar Arlief mencontohkan saat me-roasting kopi Aceh dengan suhu 203 derajat Celcius selama enam menit.
Mesin tersebut otomatis memisahkan bagian luar biji kopi atau kulit kopi yang terpanggang untuk menghindari rasa ‘smookie’ alias supaya tidak terlalu gosong. Setelah proses pemisahan selesai, temperatur mesin akan turun dan biji kopi yang sudah matang siap untuk diolah lagi. “Kami hanya menggunakan biji kopi Indonesia,” ujar Yanuar.
© Disediakan oleh Tempo.coHead Quality Control Kopi Kenangan, Yanuar Arlief sedang menjelaskan tentang roasting kopi di Roastery Section Kenangan Heritage, Senayan City, Jakarta. TEMPO | Rini K
Pengunjung yang ingin menikmati teh juga dapat memilih 26 varian rasa dengan tiga jenis teh, yakni black tea, white tea, green tea, dan tisane di The Craft Tea. Proses penyeduhan teh ini, menurut Yanuar, menerapkan cara French Press menggunakan air
dengan suhu yang berbeda, antara 92 sampai 95 derajat Celcius, tergantung jenis tehnya.
Kenangan Heritage di Senayan City dapat menampung 111 tamu di area seluas 281 meter persegi. Pengunjung bisa duduk-duduk di area dekat The The Purist, The Mixologist, atau memilih area privat di bagian samping. Bagian langit-langit Kenangan Heritage juga didesain sedemikian rupa yang mencerminkan berbagai elemen kayu, rotan, sampai menampilkan motif batik. “Kami ingin mengenalkan budaya kopi Indonesia kepada dunia,” kata Edward.
sumber: tempo.co