Kisah Kecap Manis Sampai ke Nusantara, Dibawa Pedagang Tionghoa
Kecap manis adalah salah satu saus pelengkap dalam berbagai masakan. Rasanya yang manis dan gurih bisa memperkaya cita rasa sajian.
Namun tahukah dari mana kecap itu berasal? Menurut indonesia.go.id, kecap sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi (SM) yang digunakan oleh Bangsa Romawi sebagai penambah rasa makan. Pada era ini, kecap disebut sebagai liquamen.
Dari segi rasa, liquamen mirip dengan kecap buatan Tionghoa yang dibuat pada abad 16. Mereka menyebutnya ke’tsiap.
Ketika orang Tionghoa banyak bepergian ke Asia Tenggara mereka bertahan hidup dengan menjual ke’tsiap kepada orang Melayu seperti Singapura dan Indonesia. Sejak itu, ke’tsiap mulai dikenal oleh Indonesia.
Banyak pedagang Tionghoa yang masuk untuk bertukar ke’tsiap dengan hasil bumi. Namun, ternyata rasanya asin dan kultur budaya Jawa kurang menyukai kecap asin.
Maka dari itu, para orang Tionghoa menambahkan gula ke dalam kecap asin agar rasanya manis. Sejak itulah, kecap manis hadir dan disukai masyarakat Jawa.
Hingga pada 1882, pabrik kecap manis pertama dibuat di Pasar Lama Tangerang dan dikelola oleh Teng Hang Soey. Hingga saat ini, pabrik tersebut masih beroperasi dan berubah nama menjadi Kecap Cap Istana. Setelahnya ada Kecap Cap Orang Jual Sate pada tahun 1889 dan Kecap Benteng Cap SH yang beroperasi sejak 1920.
Bagi masyarakat di wilayah Tangerang, Kecap Teng Hang Soey dan Kecap Benteng Cap SH ini mudah ditemukan. Biasanya jajanan di Pasar Lama Tangerang akan menggunakan kecap manis ini untuk berjualan. Rasanya yang manis dan gurih sangat cocok di lidah masyarakat Indonesia.
sumber: tempo.co