Perhatikan Dengan Benar, Ini Teknik Pemindahan Gigi Dari D ke P Yang Tepat Pada Mobil Matik
Mengoperasikan transmisi mobil matik memang cukup mudah, tentunya ada beberapa teknik yang mesti benar-benar dipahami.
Seperti pada saat akan posisi berhenti lama atau sedang parkir. Sebab kebanyakan dari pengendara langsung memilih menggeser atau memindahkan tuas transmisi ke posisi P (parking) dari D (drive).
Begitu juga sebaliknya ketika akan mulai berjalan. Proses perpindahan tersebut sebenarnya kurang tepat dilakukan.
Bahkan bila pengendara sensitif, terkadang saat transisi terasa ada hentakan keras.
Hermas E Prabowo, pemilik Worner Matic mengatakan, cara tersebut tidak benar dan bila jadi kebiasaan bisa mempengaruhi usia komponen transmisi.
Menurut Hermas, paling utama saat akan memindahkan posisi tuas transmisi yang harus benar-benar dipastikan mobil sudah dalam kondisi berhenti.
“Sebelum memindahkan posisi gigi dari D ke P, keempat roda kendaraan dipastikan berhenti total. Hal itu untuk mencegah gigi transmisi overheat karena terbebani perpindahan mendadak,” kata Hermas kepada Kompas.com pada Minggu 13 November 2022.
Mekanisme kerja transmisi memiliki sebuah pengunci yang aktif sendirinya saat tuas dipindahkan ke posisi P.
Pengunci transmisi memiliki ukuran berbeda-beda. Ada yang hanya memiliki panjang sekitar 1 hingga 2,5 cm dengan diameter 3 cm.
Dengan ukuran sekecil itu, tugasnya cukup berat karena harus menahan bobot kendaraan seluruhnya.
Lantaran itu, sebaiknya jangan langsung ke P, tapi berikan jeda ke N (netral) bila perlu dibarengi dengan menarik rem tangan.
“Alurnya, dari posisi gigi transmisi D diawali menghentikan kendaraan, kemudian baru di pindah ke posisi N. Jadi, ada sedikit jeda yang diberikan agar menghindari perpindahan gigi secara kasar,” kata dia.
Hal yang sama sebelumnya dijelaskan Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi yang mengatakan, kebiasan buruk langsung memindakan dari posisi D ke P, dapat memengaruhi umur transmisi.
“Dari D bisa dipindahkan ke N untuk menghilangkan torsi dari mesin (posisi kaki menginjak rem), lalu rem tangan dan pindah ke posisi P sehingga gigi pawl locking tidak terlalu berat karena menahan beban kendaraan,” ucap Didi.
�Karena kalau dari posisi D langsung ke P, kemudian aktifkan rem tangan, pada saat kaki melepas pedal rem ada potensi mobil maju atau mundur (tergantung permukaan parkir), sehingga pawl lock berat bebannya dalam menahan kendaraan,” katanya. (*)
Sumber: di Kompas.com