2 Mineral Baru Ditemukan, Bukan Berasal dari Bumi
Tim ilmuwan Kanada menemukan dua mineral baru. Menariknya, kedua mineral tersebut bukan berasal dari Bumi, melainkan dari batu luar angkasa.
Foto potongan meteor El Ali, yang mengandung dua mineral yang tidak pernah ditemukan sebelumnya di bumi Foto: University of Alberta© Disediakan oleh Kumparan
Kedua mineral tersebut berasal dari sebuah meteorit seberat 15 ton yang mendarat di pedalaman Somalia. Penemuan ini diumumkan di Space Exploration Symposium pada 21 November 2022 kemarin.
Mineral ini diberi nama elaiite dan elkinstantonite. Mineral ketiga sedang dalam konsiderasi oleh International Mineralogical Association.
“Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti kondisi geologis yang sebenarnya, kimia batuan, berbeda dari yang ditemukan sebelumnya,” kata Chris Herd, ilmuwan geologi dari University of Alberta, seperti dikutip Science Alert.Itulah yang membuat ini menarik: Dalam meteorit khusus ini Anda memiliki dua mineral yang baru dijelaskan secara resmi dalam ilmu pengetahuan.– Chris Herd, University of Alberta –
Ditemukan di meteorit raksasa secara tidak sengaja
Mineral tersebut ditemukan di dalam batu luar angkasa yang mendarat di lembah dekat kota El Ali, Somalia. Batuan seberat 15,2 ton tersebut mendarat di Bumi pada waktu yang tidak diketahui —setidaknya sudah berdiam di tempatnya selama beberapa generasi.
Batu tersebut sudah menjadi bagian dari cerita rakyat masyarakat lokal yang memberinya nama “Nightfall” atau “Senja”. Cerita rakyat dalam bentuk foklor, lagu, hingga tarian soal meteorit ini sudah diabadikan setidaknya sejak 7 generasi sebelumnya. Masyarakat juga memanfaatkan batu tersebut sebagai asahan pisau.
Penemuan ini bersifat tidak disengaja. Sebuah tim pencari batu mulanya ke lembah tersebut untuk mencari batu opal, batuan cantik berwarna-warni, pada 2019. Mereka berhenti ketika melihat sebuah batuan besar yang tampak tak biasa.
Foto potongan meteor El Ali, yang mengandung dua mineral yang tidak pernah ditemukan sebelumnya di bumi Foto: University of Alberta© Disediakan oleh Kumparan
Tim tersebut kemudian mengirim sampel batuan ke ilmuwan di Kanada, Herd dan kolega. Mereka menemukan bahwa batu tersebut adalah meteorit, atau batuan luar angkasa.
Meteorit adalah istilah yang digunakan untuk menyebut batu meteor yang punya sisa bagian yang berhasil mendarat ke permukaan Bumi. Ketika sebuah meteor atau batu luar angkasa masuk ke bumi, gesekan dengan atmosfer akan membakar batuan tersebut.
Kebanyakan meteor akan gugur hanya menjadi kilatan kecil di langit. Namun sebagian lain yang punya ukuran besar dan komposisi unik dapat bertahan dan menjadi meteorit yang mendarat di permukaan Bumi.
Mengandung mineral alien
Ketika menganalisis meteorit tersebut, Herd menemukan struktur mineral yang aneh. Ia kemudian meminta bantuan ahli mineral, Andrew Locock, untuk melihat. Ternyata, mereka menemukan dua mineral baru.
“Pada hari pertama dia melakukan beberapa analisis, dia berkata, ‘Anda memiliki setidaknya dua mineral baru di sana’,” kata Herd. “Itu sangat fenomenal. Seringkali dibutuhkan lebih banyak usaha daripada itu untuk mengatakan ada mineral baru.”
Kedua mineral tersebut memiliki komposisi besi-fosfor-oksigen. Elaliite, dinamai dari El Ali, memiliki rumus Fe2+8Fe3+(PO4)O8.
Elkinstantonite, dinamai dari ilmuwan planet Lindy Elkins-Tanton dari Arizona State University, memiliki rumus Fe4(PO4)2O. Elkins-Tanton telah melakukan banyak pekerjaan berpengaruh tentang bagaimana inti planet dan meteorit besi terbentuk.
Analisa komposisi meteorit El Ali mengungkap keberadaan dua mineral yang tak pernah ditemukan sebelumnya, elaiite dan elkinstantonite. Foto: Chris Herd/University of Alberta/Space Exploration Symposium© Disediakan oleh Kumparan
Biasanya, mineral baru mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diidentifikasi, tetapi mineral serupa dengan keduanya telah disintesis di laboratorium pada 1980-an, membuatnya lebih mudah dikenali sebagai sesuatu yang baru. Sekarang setelah ditemukan di alam, kedua mineral tersebut mendapatkan klasifikasi dan nama resmi.
Kandidat mineral baru ketiga masih dalam proses identifikasi dan klasifikasi. Selain itu, para ilmuwan sedang mengerjakan makalah yang menjelaskan proses pembentukan yang dapat menghasilkan mineral ini, dan apa artinya bagi pembentukan meteorit El Ali itu sendiri.
“Itulah keahlian saya – bagaimana Anda mempelajari proses geologis dan sejarah geologis asteroid yang pernah menjadi bagian dari batu ini,” pungkas Herd. “Saya tidak pernah berpikir saya akan terlibat dalam mendeskripsikan mineral baru hanya karena mengerjakan meteorit.”
Analisa komposisi meteorit El Ali mengungkap keberadaan dua mineral yang tak pernah ditemukan sebelumnya, elaiite dan elkinstantonite. Foto: Chris Herd/University of Alberta/Space Exploration Symposium© Disediakan oleh Kumparan
Adapun Nightfall sendiri dipindahkan dari tempatnya, dan dibawa ke ibu kota Somalia, Mogadishu, di mana batu tersebut ditimbang sebelum disita oleh pemerintah Somalia. Apa yang terjadi setelah itu tidak jelas, tetapi Herd mengatakan bahwa laporan menyarankan itu dipindahkan ke China, di mana ia mungkin berada di tangan pedagang meteorit yang akan memotongnya dan menjualnya.
Para ilmuwan mencoba melacaknya, dengan harapan dapat bekerja sama dengan dealer dan kolektor meteorit untuk mendapatkan lebih banyak potongan batu dan melakukan penelitian lebih lanjut.
“Material di luar sana lebih banyak, hanya perlu sampai ke tangan para ilmuwan agar kita mungkin bisa menemukan beberapa mineral baru lainnya,” ujar Herd menutup presentasinya.
sumber: kumparan