Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u948337636/domains/greengorga.com/public_html/wp-content/themes/vayne-pro-premium/functions.php on line 935

Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u948337636/domains/greengorga.com/public_html/wp-content/themes/vayne-pro-premium/functions.php on line 936

Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u948337636/domains/greengorga.com/public_html/wp-content/themes/vayne-pro-premium/functions.php on line 937
Lifestyle

Sering Diabaikan, Gejala Awal Covid Varian Baru Bukan Demam! Ternyata…

B

belakangan ini kasus COVID-19 di Indonesia mulai merangkak naik kembali. Kementerian Kesehatan mencatat total kasus COVID-19 varian baru yaitu Omicron XBB sudah ada 48 kasus per Kamis (10/11). Dengan temuan itu, Kemenkes pun memprediksikan puncak penambahan kasus Covid-19 di tanah air akan terjadi dalam waktu 1,5 bulan ke depan.

Disebutkan, varian XBB memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat, namun dengan gejala lebih enteng ketimbang sebelumnya. Ada anggapan bahwa gejala awal varian COVID-19 varian baru adalah demam, namun ternyata bukan, lho, Beauties!

Lantas, bagaimana gejala covid varian Omicron XBB? Simak ulasannya berikut ini!

Sering Diabaikan, Ternyata Gejala Awal Covid Varian Baru Bukan Demam! 

Pasien Covid-19 melaporkan beragam gejala yang mereka alami saat terpapar virus varian Omicron. Salah satunya mereka mengaku gampang lelah bahkan saat bangun di pagi hari dari tidur yang nyenyak.

Selain lelah, gejala lain yang dilaporkan adalah sakit tenggorokan daripada flu biasanya.

“Kasus Covid dua kali lebih banyak dari flu biasa saat ini, rasionya tidak pernah setinggi ini,” ujar professor Tim Spector, kepala Studi Kesehatan ZOE dalam akun Twitternya, beberapa waktu lalu, dilansir dari CNBC Indonesia.

Kepada The Independent, Spector menjelaskan bahwa kebanyakan orang masih terpaku kepada demam sebagai gejala utama Covid-19. Pada saat ini, menurut dia, dua pertiga dari kasus Covid-19 berawal dari sakit tenggorokan.

“Demam dan kehilangan penciuman sangat jarang sekarang. Akibatnya, banyak sekali lansia merasa tidak terkena Covid sehingga tidak melakukan tes karena menganggapnya cuma meriang biasa,” kata Spector.

Melansir laman Express, ZOE juga menjelaskan tipe kelelahan pada pasien Covid-19. Mereka merasakan kelelahan ekstrem dan bisa mempengaruhi aktivitas seseorang sehari-harinya dan ini akan muncul bahkan saat hanya melakukan tugas kecil.

“Ini adalah jenis kelelahan ekstrem atau perasaan terhapus yang tetap ada meski sudah beristirahat atau tidur nyenyak,” jelas ZOE.

“Rasanya sulit untuk menaiki tangga, melakukan pekerjaan normal atau bahkan bangun dari tempat tidur”.

Selain itu kelelahan akan mengakibatkan hambatan pada konsentrasi atau mengingat. Gejala tersebut biasanya digambarkan sebagai ‘kabut otak’.

Sumber: beautynesia

Leave a Reply

Your email address will not be published.